Pembuatan Monosodium glutamate - Fermentasi
Monosodium glutamate atau MSG merupakan salah satu produk pangan hasil
fermentasi. Bahan baku pembuatan MSG antara lain tetes tebu (cane molasses), beet molasses, raw sugar,
dan umbi-umbian seperti singkong. Pada umumnya bahan baku pembuatan MSG adalah bahan
yang kaya gula karena gula tersebut yang akan dijadikan substrat bagi bakteri
selama fermentasi untuk menghasilkan asam glutamat. Di Indonesia, sebagian
besar produksi MSG menggunakan bahan baku tetes tebu yang merupakan produk
samping pabrik gula. Selain tetes tebu, umumnya pabrik MSG mengkombinasikan
dengan sumber gula lain karena gula dari tetes tebu masih kurang mencukupi
untuk pertumbuhan bakteri. Sumber gula lainnya seperti raw sugar atau beet molasses.
Tetes tebu berwana coklat
kehitaman seperti kecap, memiliki bau khas gula, dan viskositasnya tinggi. Selain mengandung gula, tetes tebu juga
mengandung komponen lain yang diberfungsi untuk pertumbuhan bakteri. Salah satu
komponen pentingnya adalah biotin atau vitamin B7.
Tabel 1. Komposisi kimia cane molasses dan beet molasses
Komponen
|
Cane
molasses
|
Beet
molasses
|
Brix
|
79.5
|
79.5
|
Total padatan (%)
|
75.0
|
77.0
|
Specific gravity
|
1.41
|
0.41
|
Gula total (%)
|
46.0
|
48.0
|
Protein kasar (%)
|
3.0
|
6.0
|
Nitrogen free
extract (%)
|
63.0
|
62.0
|
Lemak total (%)
|
0.0
|
0.0
|
Serat total (%)
|
0.0
|
0.0
|
Abu (%)
|
8.1
|
8.7
|
Kalsium (%)
|
0.8
|
0.2
|
Fosfor (%)
|
0.08
|
0.03
|
Potassium
(%)
|
2.4
|
4.7
|
Natrium (%)
|
0.2
|
1.0
|
Klor (%)
|
1.4
|
0.9
|
Sulfur (%)
|
0.5
|
0.5
|
Vitamin :
Biotin (mg/kg)
Cholin (mg/kg)
Pantothenic acid (mg/kg)
Riboflavin
(mg/kg)
Thiamin (mg/kg)
|
0.36
745.0
21.0
1.8
0.9
|
0.46
716.0
7.0
1.4
-
|
Sumber
: Curtin, 1983
Proses produksi MSG
secara umum terdiri dari 3 tahapan utama yaitu fermentasi, recovery, dan refinery.
Proses produksi MSG dalam tulisan ini mengacu pada produksi MSG di PT Miwon
Indonesia karena kebetulan tahun 2013 lalu saya berkesempatan kerja praktek di
sana. Sebelumnya dilakukan fermentasi, tetes tebu mengalami beberapa treatment untuk menghilangkan
komponen-komponen yang tidak diharapkan keberadaanya. Untuk informasi, di PT
Miwon Indonesia menggunakan bahan baku utama tetes tebu dengan dikombinasikan
dengan raw sugar.
Tahap fermentasi sendiri
terdiri dari beberapa tahapan proses. Secara umum ada 2 tahapan yaitu persiapan
media fermentasi (refinery molasses) dan fermentasi. Molasses dan raw
sugar ditambah asam sulfat dalam tangki larut yang berlainan pada
suhu 60oC dan pH dipertahankan antara 2.9-3.1. H2SO4
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengikat ion Ca2+ dan sebagai
katalis yang memecah disakarida (sukrosa) menjadi glukosa dan fruktosa. Ca2+
secara alami terdapat dalam molasses dan raw sugar yang
keberadaannya harus dihilangkan karena menyebabkan kristal rapuh dan
menimbulkan kerak pada alat. Reaksi asam sulfat dan Ca menghasilkan CaSO4.
Selanjutnya
molasses dan raw
sugar yang telah ditambah asam
sulfat masuk ke tahap settling
dan aging yang berfungsi untuk
menambah waktu tinggal sehingga memaksimalkan pengikatan Ca2+.
Selama proses ini pH dipertahankan 2.9-3.1 dan suhu dijaga 60oC agar
gula tidak rusak karena pada suhu yang lebih tinggi gula bisa mengalami reaksi
karamelisasi. Raw sugar tidak melalui tahap aging tetapi berhenti di tahap settling
kemudian langsung masuk ke tahap pencampuran media. CaSO4 yang dihasilkan
harus dihilangkan dengan menambahkan flokulan yaitu sodium poliakrilate untuk mengikat CaSO4 yang berada
dalam bentuk suspensi solid sehingga
dengan flokulan akan diikat dan membentuk masa yang lebih besar kemudian
mengendap. Cara penambahan sodium poliakrilate
dengan ditetes-teteskan pada larutan molasses
yang mengalir pada inline mixer. CaSO4
lalu diendapkan dalam thickener
dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Cairan molasses
hasil pengendapan masih mengandung CaSO4 sehingga harus dipisahkan
lagi menggunakan centrifuge.
Cairan
molasses yang telah dimurnikan kemudian dicampur dengan komponen media
fermentasi yang lain yaitu larutan raw
sugar, urea, thiamin, biotin, MgSO4, MnSO4, FeSO4,
K2HPO4, corn step
liquor, dan antifoam. Media fermentasi disterilisasi sebelum digunakan untuk fermentasi asam glutamat.
Sterilisasi media bertujuan untuk membunuh mikrobia pathogen
dalam media yang dapat menganggu pertumbuhan bakteri asam glutamat selama
proses fermentasi sehingga menyebabkan kontaminasi. Alat yang digunakan adalah heat exchanger dengan menggunakan steam suhu 120-123oC.
Setelah media fermentasi disterilisasi
selanjutnya masuk ke tahapan fermentasi. Tahap fermentasi dimulai dengan penyiapan kultur.
Kultur yang dipakai adalah bakteri Corynebacterium glutamicum. Corynobacterium glutamicum
merupakan bakteri yang biasanya digunakan untuk memproduksi asam amino seperti
asam glutamat dan lisin. Bakteri ini termasuk bakteri tanah gram positif yang
berbentuk batang dan bersifat non motil. Suhu pertumbuhan optimal C. glutamicum yaitu 30-35oC
pada pH 7-8 dengan suhu pertumbuhan maksimalnya 40oC (Nishio, 2004).
Asam glutamat merupakan metabolit primer yang dihasilkan oleh C. glutamicum. Senyawa tersebut mulai
diproduksi pada fase log pertumbuhan bakteri atau mengikuti kurva pertumbuhan
sel bakteri.
Biotin
atau vitamin B7 merupakan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi produksi asam
glutamat selama proses fermentasi. Secara alami, molasses mengandung biotin
namun belum mencukupi untuk pertumbuhan bakteri sehingga perlu ditambahkan dari
luar. Jika tersedia biotin yang cukup untuk pertumbuhan maka mikrobia akan
memproduksi asam laktat. Pada kondisi pertumbuhan suboptimal akan dihasilkan
asam glutamat. Konsentrasi kritis biotin dalam medium untuk produksi asam
glutamat adalah 0.5 g/L (Judoamidjoyo dkk, 1992). Pada konsentrasi lebih dari
0.5 g/L menyebabkan sintesa asam oleat sehingga kandungan fosfolipid tinggi
sehingga tidak dapat mengekskresi asam glutamat. Pada konsentrasi biotin rendah
akan terjadi kerusakan membran sel karena penurunan sintesa fosfolipid sehingga
asam glutamat intraseluler dapat dikeluarkan (Rahman, 1992).
Tahap
fermentasi secara umum terdiri dari 3 tahapan proses yaitu adaptasi bakteri di
jar, perkembangbiakan bakteri di pilot dan fermentasi asam glutamate di
fermentor. Jar merupakan tempat adaptasi bakteri Corynebacterium glutamicum dengan memberikan kondisi setengah
lapangan dan setengah laboratorium. Dengan adanya tahap jar ini diharapkan
tidak banyak bakteri yang mati ketika kultivasi di dalam fermentor karena sudah
tahan dan terbiasa dengan kondisi lapangan. Media yang digunakan pada jar
fermentasi meliputi raw sugar, air,
yeast ekstrak teknis, thiamin, biotin, MgSO4, dan antifoam. Selama
kultivasi di jar dilakukakan pengontrolan pH yaitu 6.9-7.2; suhu 31-32.5oC;
dan aliran udara (air flow) 150-200
liter/menit.
Selanjutnya
dari jar dipindahkan ke pilot dengan tambahan media baru. Pilot berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan bakteri sebelum fermentasi. Komposisi media pilot terdiri dari HSP
murni, urea, thiamin, biotin, MgSO4, MnSO4, FeSO4,
K2HPO4, vitamin C, corn step liquor, dan antifoam
cair. Tahapan sebelum kutivasi pada tahap pilot fermentasi yaitu sterilisasi
tangki pilot kosong, sterilisasi filter, sterilisasi media, pemindahan kultur
dari jar ke pilot, kemudian kultivasi selama 24 jam. Selama kutivasi dilakukan
pengontrolan suhu 31-32.5oC dan pH 6.9-7.2 tetapi tidak dilakukan
pengontrolan air flow seperti pada jar.
Tahapan
terakhir yaitu fermentasi di fermentor. Fermentor merupakan tempat terjadinya fermentasi yaitu proses pembentukan
asam glutamat. Media pada fermentor terdiri dari HSP, larutan raw sugar,
urea, thiamin, biotin, MgSO4, MnSO4, FeSO4, K2HPO4,
corn step liquor, dan antifoam. Fermentasi dilakukan selama 35-40 jam,
dengan suhu 31-32oC dan pH 6.9-7.2. Output tahap fermentasi disebut original broth (OB).
Selama proses fermentasi
dilakukan pengontrolan beberapa parameter yaitu :
-
Pengontrolan
pH dilakukan dengan pengaliran gas NH3
-
Pengontrolan
suhu menggunakan air pendingin
-
Pengaturan
aliran udara yaitu 2.000-5.000 liter/menit
- Pengontrolan
kadar gula (substrat) dilakukan dengan feeding media. Batas minimal
kadar gula dalam tangki fermentor 0,9%.
Reaksi yang terjadi
selama proses fermentasi yaitu :
Comments