Mengeja Makna

 


Kalau ada yang tanya gimana 2021?

Aku hanya bisa menghela napas panjang. Kemudian berbagai peristiwa berputar di memori otak, dan jawabanku adalah, Alhamdulillaah atas kemahabaikan Allah masih sanggup nulis ini sambil tersenyum.

Tanpa kebaikan Allah nggak akan bisa nulis ini. Mengingat pertengahan tahun yang sangat berat, yang terkadang nggak mau lagi untuk mengingatnya. Ketika kabar duka datang hampir setiap hari, bahkan dari orang-orang yang kita kenal dekat. Yang ada dalam pikiranku, ya Rabb kapan tiba giliranku? Bukankah aku ini milikMu? Mudah bagiMu untuk mengambil siapa saja yang Kau kehendaki. Allah masih kasih hidup hingga detik ini, buatku sebuah anugerah yang luar biasa. Allah masih kasih kesempatan untuk berbenah sebelum pulang kepadaNya. Semoga kita diambil dalam kondisi keimanan yang paling baik.

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-Ankabut : 57)

Dan kebaikan Allah itu makin kurasakan di penghujung tahun ini. Ketika ujian datang silih berganti. Ketika terkadang terbersit, aku mau menyerah aja ya Rabb. Tapi dengan kebaikan Allah, ujian demi ujian bisa kulalui. Sudah tentu tidak semua ujian dilalui dengan mulus. Tangis dan doa menjadi teman paling melegakan. Yang selalu kukatakan pada diriku sendiri, inget Allah aja udah, pasrahin sama Yang Punya atas diri ini. Aku ridha dengan semua takdirMu ya Rabb.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS Ar-Rad : 28)

Ketika mengingat semua kejadian di beberapa bulan ke belakang. Aku jadi teringat pernah berdoa, ya Rabb buat aku jatuh cinta denganMu, sejatuh-jatuhnya. Dan aku rasa semua ujian itu adalah bentuk jawabannya. Ini cara Allah mengingatkanku agar tidak sombong karena sudah kodratnya seorang hamba itu lemah tanpa pertolongan dan rahmat dari Rabbnya. Ini cara Allah mengajarkanku bahwa tidak semua hal sesuai takaran logikaku, tetapi segala hal ada campur tanganNya. Ini cara Allah menguji keimananku. Ini cara Allah melihat sejauh mana aku sok kuat mengandalkan kemampuanku, sejauh mana akhirnya kembali bergantung hanya kepadaNya. Yaa aku pikir begitu.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ tanpa diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta“. (QS. Al-Ankabut : 2-3).

Tahun mungkin berganti. Tapi tidak ada yang menjanjikan bahwa di tahun depan semua kesedihan akan diganti dengan kebahagiaan. Sesungguhnya setiap ujian itu adalah cara Allah untuk menaikkan level kita. Maka kalau levelnya sudah naik pasti ujiannya juga lebih sulit. So, mari bersiap.

Ya muqallibal quluub tsabbit qalbi 'alaa diinik.

 

 

 

Bantul, 31 Desember 2021 pukul 16:35 WIB

Comments

Popular posts from this blog

[ m e r a w a t r i n d u ]

Pembuatan Monosodium glutamate - Fermentasi

Pembuatan Monosodium glutamate - Refinery